topmetro.news, Batubara – Asroruddin Hasibuan SH atau yang akrab disapa Asro Kemek, pendiri Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (KAMPAK), akhirnya ikut buka suara mengenai tudingan yang dialamatkan kepada mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumatera Utara, Baharuddin Siagian, yang kini menjabat sebagai Bupati Batubara.
Jumat (8/8/2025), sekira pukul 09.30 WIB, Asro secara eksklusif menyatakan kepada media ini, bahwa tudingan yang dilontarkan oleh segelintir orang yang mengklaim diri mereka sebagai penggiat anti korupsi, lantas melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu, dinilainya sama sekali tidak berdasar dan sangat bermuatan politis.
Asroruddin menduga bahwa segelintir orang tersebut tidak sepenuhnya bisa memahami isi dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Sebab BPK sendiri secara tertulis telah menginstruksikan para penyedia jasa atau kontraktor untuk mengembalikan kelebihan pembayaran dari anggaran negara sesuai jadwal yang ditentukan.
Menurut Asro, proses tindak lanjut sudah jelas. Maka terkait ini tidak bisa dijadikan dasar untuk serta-merta menuding terjadinya perbuatan pidana korupsi. Ia juga menepis soal tudingan kelebihan pembayaran sebesar Rp7.157.015.351,84 yang dikaitkan dengan Baharuddin Siagian selaku Kadispora kala itu. Menurutnya, isu itu murahan dan sengaja digulirkan untuk tujuan politis tertentu.
“Aneh… Mereka menyebut adanya kerugian negara sebesar Rp1.790.011.611,01, sehingga menuding mantan Kadispora Sumut Baharuddin Siagian melakukan korupsi. Tapi dalam LHP BPK Tahun 2024 di Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, temuannya terkait soal kekurangan volume dan mutu dari 10 paket pekerjaan pembangunan gedung yang telah dikerjakan oleh kontraktor penyedia jasa,” ujarnya dengan nada heran.
repoter | Bimais Pasaribu
